Minggu, 18 Maret 2012

Jenis-jenis Cinta

TUGAS SOFTSKILL ILMU BUDAYA DASAR 3

(Menganalisa jenis-jenis cinta)

Cinta. Banyak sekali penafsiran tentang apa itu cinta. Setiap orang bisa saja memiliki pengertian dan pendapat yang berbeda dengan cinta. Begitu juga dengan jenis-jenis cinta. Setiap manusia bebas menafsirkan apa saja jenisnya. Ada yang bilang salah satu jenis cinta adalah cinta sejati, ada juga yang bilang cinta terhadap sang Pencipta. Tapi mari kita membahas jenis-jenis cinta menurut beberapa sumber :

1. 1. 8 Macam Cinta Menurut Qur’an

Menurut hadist Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :

(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.

Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain. Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:

1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu bersilaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa
ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah
pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286) 

2.     Jenis-Jenis Cinta menurut Kelly
 
Dalam buku kesehatan reproduksi remaja, Kelly membagi cinta itu menjadi 3 jenis, yaitu:

1.  Cinta karena nafsu
Yaitu cinta yang mengakibatkan hubungan antar dua orang tidak terkontrol lagi, emosi sangat menguasai akal sehat seseorang sehingga perilaku seolah terjadi secara spontan untuk menjawab rangsangan emosi yang berlebihan

2.   Cinta pragmatis
yaitu cinta terjadi keseimbangan antara dua orang, ada rasa suka dan duka, serta  adanya timbal balik.

3.   Cinta altruistik
biasanya terjadi pada seorang ibu kepada anaknya, cinta ini disertai kasih sayang yang tidak ada batasnya. Cinta itu berada pada ranah emosional dan rasional. Cinta emosional ini datang dan pergi tanpa diprediksi,misalkan: aku mencintaimu pada pandangan pertama, meski aku tak bahagia bersamanya aku tetap mencintainya dll.

Ciri-ciri cinta emosional

*Adanya perasaan yang sangat kuat, normalnya diarahkan pada lawan jenis, dimana yang ada pada pikiran serta hati adalah bayangan kekasihnya
*Adanya egoisme, biasanya ada harapan-harapan bahwa kekasihnya adalah ideal yang ada dipikirannya dan merasa kecewa kalau kekasihnya berbeda dengan apa yang ia harapkan
*Cinta emosional mengandung unsur erotisme,yang biasanya ingin mengungkapkan rasa cintanya dengan berpegangan tangan, berpelukan dll. Sedangkan cinta rasional tidak didominasi oleh perasaan yang kuat tetapi lebih pada akal pikiran. Cinta rasional ini biasanya tidak peduli apakah perasaannya kepada seseorang yang dikuasai ini dibalas atau tidak, karena ciri utama dari cinta ini adalah memberi tanpa pamrih dan tanpa syarat. 

3.  Jenis kasih atau cinta (Yunani)

1. Eros, adalah kasih karena hawa nafsu.
Ini bisa diumpamakan kasih “Karena“.

·       Karena kamu cantik, saya cinta kamu
·       Karena kamu ganteng, saya cinta kamu
·       Karena kamu seksi, saya cinta kamu
·       Karena kamu langsing, saya cinta kamu
·       Karena karakter kamu, saya cinta kamu

2. Filia, adalah kasih sahabat atau kasih sesama teman.
Ini bisa diumpamakan kasih “Supaya“

·       Supaya kamu mengasihi saya, maka saya mengasihimu
·       Supaya kamu baik kepada saya, maka saya baik kepadamu
·       Supaya kamu membantu saya, maka saya membantumu

3. Agape, adalalah kasih Allah, kasih tanpa syarat.
Ini bisa diumpamakan kasih “Meskipun“

·       Meskipun kamu manusia berdosa, Aku tetap mengasihimu
·       Meskipun kamu sering memberontak, Aku tetap mengasihimu
·       Meskipun kamu jahat, Aku tetap mengasihimu

Ulasan :

Dari artikel diatas, kita dapat mengetahui bahwa banyak sekali sumber-sumber yang membahas tentang jenis-jenis cinta, ada jenis cinta menurut Al-Qur’an, jenis cinta menurut Kelly dan jenis cinta (Yunani), itu tergantung kita menafsirkan apa saja jenis cinta.

Dalam kehidupan ini, saya juga mempunyai penafsiran sendiri apa saja jenis cinta itu. Secara sederhana, saya membaginya menjadi beberapa penafsiran yaitu :

1.     1. Cinta kepada Allah SWT, Sang Maha Pencipta
Cinta kepada Allah dapat di perlihatkan dari cara kita berkomunikasi dengan-Nya, dengan cara selalu menjalankan kebaikan dan menjauhi kemungkaran (buruk). Dengan cara sholat 5 waktu, menolong sesama, membaca Al Qur-an.

2.      2. Cinta kepada Nabi Muhammad SAW
Cinta kepada Nabi sangatlah indah. Cinta kepadanya dapat kita lakukan dengan selalu bershalawat kepadanya.

3.      3. Cinta kepada Orangtua
Cinta ini sangatlah mulia. Cinta kepada orangtua dapat kita lakukan dengan selalu menghormati dan menyayangi mereka, membahagiakan mereka, dan selalu mencintai mereka.

4.      4. Cinta kepada orang disekitar kita
Cinta ini biasanya dengan cara menjaga silaturahmi dengan kerabat, saudara, sahabat, tetangga, dll. Cinta ini juga dapat kita lakukan dengan saling menolong antar sesama dan juga menghormati dan menghragai mereka

5.      5. Cinta kepada  lawan jenis
Cinta ini pasti terjadi dikehidupan kita semua. Mencintai dia yang merupakan lawan jenis kita dapat dilakukan dengan cara selalu menyayangi, menghormati, mengasihi dan juga melakukan sesuatu yang dapat membahagiakan dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar