Senin, 26 Maret 2012

Aliran Lukisan dan Contohnya

TUGAS SOFTSKILL ILMU BUDAYA DASAR 4

(Menganalisa aliran-aliran lukisan dan contohnya)

Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh dari menggambar.

Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imajinasi tertentu kepada media yang digunakan.

Dalam melukis, banyak sekali aliran-alirannya. Jenis-jenis alirannya, seperti :

      1. Romantism

Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering diambil sebagai latar belakang lukisan. Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Raden Saleh.


Raden Saleh
       2. Plural painting

Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang digunakan berpijak pada konsep plural painting. Artinya, untuk menampilkan idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis, multi-teknik, atau multi-style.


Rosidi
       3. Seni lukis daun

Adalah aliran seni lukis kontemporer, dimana lukisan tersebut menggunakan daun tumbuh-tumbuhan, yang diberi warna atau tanpa pewarna. Seni lukis ini memanfaatkan sampah daun tumbuh-tumbuhan, dimana daun memiliki warna khas dan tidak busuk jika ditangani dengan benar. 



       4.Futurisme

Seni lukis Futurisme adalah bagaimana menangkap unsur gerak dan kecepatan dalam lukisan. Aliran Futurisme juga mendukung perkembangan tipografi sebagai unsur ekspresi dalam desain. Latar belakang dimulainya pada tahun 1909. Gerakan pada salah satu macam jenis lukis ini terinspirasi dari kehidupan yang berubah menjadi moderen berkat teknologi mesin yang menghasilkan unsur gerak dan kecepatan sebagai unsur sangat berpengaruh bagi kehidupan manusia di abad 20. Tokoh dalam Aliran lukis futurisme adalah Filippo Marinetti, Glacomo Balla, Ardengo Soffici dan Stephane Mallarine.


Filippo Marinetti

       5. Impresionisme

Seni lukis Impresionism(Van Gogh) adalah Sebuah gaya dari macam-macam melukis dengan menekankan pada kesan pencahayaan dan warna yang kuat, sementara bentuk tidak menjadi prioritas. Tokohnya adalah Claude Monet dan Van Gogh.

Claude Monet

       6. Realism

Seni lukis Realism adalah Mencoba menangkap object apa adanya Tokoh Tokohnya adalah Karl Briullov, Ford Madox Brown, Jean Baptiste Siméon Chardin, Camille.

Karl Briullov
      7. Surialism

Seni lukis Surialism adalah Sebuah lukisan realism atau naturalism namun merupakan daya khayal dan sesuatu yang kadang tidak mungkin, atau sebuah mimpi. Tokoh Tokohnya adalah Andre bretton, Giorgio de Chirico, Max Ernst, Rere Margritte, Juan Miro, Salvador Dali.

Salvador Dali

      8. Cubisme

Seni lukis Cubism adalah Sebuah gaya melukis dengan menekankan pada bentuk2 simetri dan keluar dari aturan yang ada pada  realism dan naturalism. Tokoh Tokohnya adalah Paul Cezane, Pablo Picasso, George Braque, Metzinger, Albert Glazez, But Mochtar, Moctar Apin, Fajar Sidik dan Andre Derain.

George Braque
      
      9. Representasional

Seni lukis Representasional Adalah Sebuah gaya melukis dengan mengekplore potret atau tubuh sendiri.Tokohnya adalah Mondrian.

Mondrian

      11. Naturalism

Seni lukis Naturalism adalah Menangkap object keindahan alam sekitar, termasuk seni lukis tradisional. Tokohnya adalah Soeboer Doellah, William Bliss Baker, Raden Saleh, Hokusai, Affandi, Fresco Mural, Basuki Abdullah, William Hogart, Frans Hail.

William Bliss Baker

      11. Ekspresionism

Ekspresionism adalah Sebuah lukisan ungkapan hati baik dilihat dari cara melukisnya, menyederhanakan garis garis. Tokohnya antara lain Heinrich Campendonk, Emil Nolde, Egon Schiele. Salah satu legenda pelukis indonesia Affandi juga menekuni bidang ini.

Affandi

Source :

Ulasan :

Seni memang indah, kita dapat mengepresiasikan ide dan pikiran kita dalam bentuk gambar, ukiran, maupun lukisan. Seni itu tanpa batas, tapi ada batasan dalam setiap pengapresiasiannya.

Seni setiap orang berbeda. Idenya pun tak sama. Jadi banyak tercipta aliran aliran lukisan dalam artikel diatas yang diambil dalam beberapa sumber.

Ada beberapa aliran yang sebelumnya sudah akrab terdengar di telinga masyarakat umum maupun seniman, seperti naturalisme, romantisme, surealisme, impresinisme, dll. 11 aliran diatas hanya sebagian aliran dalam seni lukis.  

Minggu, 18 Maret 2012

Jenis-jenis Cinta

TUGAS SOFTSKILL ILMU BUDAYA DASAR 3

(Menganalisa jenis-jenis cinta)

Cinta. Banyak sekali penafsiran tentang apa itu cinta. Setiap orang bisa saja memiliki pengertian dan pendapat yang berbeda dengan cinta. Begitu juga dengan jenis-jenis cinta. Setiap manusia bebas menafsirkan apa saja jenisnya. Ada yang bilang salah satu jenis cinta adalah cinta sejati, ada juga yang bilang cinta terhadap sang Pencipta. Tapi mari kita membahas jenis-jenis cinta menurut beberapa sumber :

1. 1. 8 Macam Cinta Menurut Qur’an

Menurut hadist Nabi, orang yang sedang jatuh cinta cenderung selalu mengingat dan menyebut orang yang dicintainya (man ahabba syai’an katsura dzikruhu), kata Nabi, orang juga bisa diperbudak oleh cintanya (man ahabba syai’an fa huwa `abduhu). Kata Nabi juga, ciri dari cinta sejati ada tiga :

(1) lebih suka berbicara dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain
(2) lebih suka berkumpul dengan yang dicintai dibanding dengan yang lain, dan
(3) lebih suka mengikuti kemauan yang dicintai dibanding kemauan orang lain/diri sendiri.

Bagi orang yang telah jatuh cinta kepada Alloh SWT, maka ia lebih suka berbicara dengan Alloh Swt, dengan membaca firman Nya, lebih suka bercengkerama dengan Alloh SWT dalam I`tikaf, dan lebih suka mengikuti perintah Alloh SWT daripada perintah yang lain. Dalam Qur’an cinta memiliki 8 pengertian berikut ini penjelasannya:

1. Cinta mawaddah adalah jenis cinta mengebu-gebu, membara dan “nggemesi”. Orang yang memiliki cinta jenis mawaddah, maunya selalu berdua, enggan berpisah dan selalu ingin memuaskan dahaga cintanya. Ia ingin memonopoli cintanya, dan hampir tak bisa berfikir lain.

2. Cinta rahmah adalah jenis cinta yang penuh kasih sayang, lembut, siap berkorban, dan siap melindungi. Orang yang memiliki cinta jenis rahmah ini lebih memperhatikan orang yang dicintainya dibanding terhadap diri sendiri. Baginya yang penting adalah kebahagiaan sang kekasih meski untuk itu ia harus menderita. Ia sangat memaklumi kekurangan kekasihnya dan selalu memaafkan kesalahan kekasihnya. Termasuk dalam cinta rahmah adalah cinta antar orang yang bertalian darah, terutama cinta orang tua terhadap anaknya, dan sebaliknya. Dari itu maka dalam al Qur’an , kerabat disebut al arham, dzawi al arham, yakni orang-orang yang memiliki hubungan kasih sayang secara fitri, yang berasal dari garba kasih sayang ibu, disebut rahim (dari kata rahmah). Sejak janin seorang anak sudah diliputi oleh suasana psikologis kasih sayang dalam satu ruang yang disebut rahim. Selanjutnya diantara orang-orang yang memiliki hubungan darah dianjurkan untuk selalu bersilaturrahim, atau silaturrahmi artinya menyambung tali kasih sayang. Suami isteri yang diikat oleh cinta mawaddah dan rahmah sekaligus biasanya saling setia lahir batin-dunia akhirat.

3. Cinta mail, adalah jenis cinta yang untuk sementara sangat membara, sehingga menyedot seluruh perhatian hingga hal-hal lain cenderung kurang diperhatikan. Cinta jenis mail ini dalam al Qur’an disebut dalam konteks orang poligami dimana ketika sedang jatuh cinta kepada yang muda (an tamilu kulla al mail), cenderung mengabaikan kepada yang lama.

4. Cinta syaghaf. Adalah cinta yang sangat mendalam, alami, orisinil dan memabukkan. Orang yang terserang cinta jenis syaghaf (qad syaghafaha hubba) bisa seperti orang gila, lupa diri dan hampir-hampir tak menyadari apa yang dilakukan. Al Qur’an menggunakan term syaghaf ketika mengkisahkan bagaimana cintanya Zulaikha, istri pembesar Mesir kepada bujangnya, Yusuf.

5. Cinta ra’fah, yaitu rasa kasih yang dalam hingga mengalahkan norma-norma kebenaran, misalnya kasihan kepada anak sehingga tidak tega membangunkannya untuk salat, membelanya meskipun salah. Al Qur’an menyebut term ini ketika mengingatkan agar janganlah cinta ra`fah menyebabkan orang tidak menegakkan hukum Allah, dalam hal ini kasus hukuman bagi pezina (Q/24:2).

6. Cinta shobwah, yaitu cinta buta, cinta yang mendorong perilaku penyimpang tanpa sanggup mengelak. Al Qur’an menyebut term ni ketika mengkisahkan bagaimana Nabi Yusuf berdoa agar dipisahkan dengan Zulaiha yang setiap hari menggodanya (mohon dimasukkan penjara saja), sebab jika tidak, lama kelamaan Yusuf tergelincir juga dalam perbuatan bodoh, wa illa tashrif `anni kaidahunna ashbu ilaihinna wa akun min al jahilin (Q/12:33)

7. Cinta syauq (rindu). Term ini bukan dari al Qur’an tetapi dari hadis yang menafsirkan al Qur’an. Dalam surat al `Ankabut ayat 5 dikatakan bahwa barangsiapa rindu berjumpa Allah pasti waktunya akan tiba. Kalimat kerinduan ini kemudian diungkapkan dalam doa
ma’tsur dari hadis riwayat Ahmad; wa as’aluka ladzzata an nadzori ila wajhika wa as syauqa ila liqa’ika, aku mohon dapat merasakan nikmatnya memandang wajah Mu dan nikmatnya kerinduan untuk berjumpa dengan Mu. Menurut Ibn al Qayyim al Jauzi dalam kitab Raudlat al Muhibbin wa Nuzhat al Musytaqin, Syauq (rindu) adalah
pengembaraan hati kepada sang kekasih (safar al qalb ila al mahbub), dan kobaran cinta yang apinya berada di dalam hati sang pecinta, hurqat al mahabbah wa iltihab naruha fi qalb al muhibbi.

8. Cinta kulfah. yakni perasaan cinta yang disertai kesadaran mendidik kepada hal-hal yang positip meski sulit, seperti orang tua yang menyuruh anaknya menyapu, membersihkan kamar sendiri, meski ada pembantu. Jenis cinta ini disebut al Qur’an ketika menyatakan bahwa Allah tidak membebani seseorang kecuali sesuai dengan kemampuannya, la yukallifullah nafsan illa wus`aha (Q/2:286) 

2.     Jenis-Jenis Cinta menurut Kelly
 
Dalam buku kesehatan reproduksi remaja, Kelly membagi cinta itu menjadi 3 jenis, yaitu:

1.  Cinta karena nafsu
Yaitu cinta yang mengakibatkan hubungan antar dua orang tidak terkontrol lagi, emosi sangat menguasai akal sehat seseorang sehingga perilaku seolah terjadi secara spontan untuk menjawab rangsangan emosi yang berlebihan

2.   Cinta pragmatis
yaitu cinta terjadi keseimbangan antara dua orang, ada rasa suka dan duka, serta  adanya timbal balik.

3.   Cinta altruistik
biasanya terjadi pada seorang ibu kepada anaknya, cinta ini disertai kasih sayang yang tidak ada batasnya. Cinta itu berada pada ranah emosional dan rasional. Cinta emosional ini datang dan pergi tanpa diprediksi,misalkan: aku mencintaimu pada pandangan pertama, meski aku tak bahagia bersamanya aku tetap mencintainya dll.

Ciri-ciri cinta emosional

*Adanya perasaan yang sangat kuat, normalnya diarahkan pada lawan jenis, dimana yang ada pada pikiran serta hati adalah bayangan kekasihnya
*Adanya egoisme, biasanya ada harapan-harapan bahwa kekasihnya adalah ideal yang ada dipikirannya dan merasa kecewa kalau kekasihnya berbeda dengan apa yang ia harapkan
*Cinta emosional mengandung unsur erotisme,yang biasanya ingin mengungkapkan rasa cintanya dengan berpegangan tangan, berpelukan dll. Sedangkan cinta rasional tidak didominasi oleh perasaan yang kuat tetapi lebih pada akal pikiran. Cinta rasional ini biasanya tidak peduli apakah perasaannya kepada seseorang yang dikuasai ini dibalas atau tidak, karena ciri utama dari cinta ini adalah memberi tanpa pamrih dan tanpa syarat. 

3.  Jenis kasih atau cinta (Yunani)

1. Eros, adalah kasih karena hawa nafsu.
Ini bisa diumpamakan kasih “Karena“.

·       Karena kamu cantik, saya cinta kamu
·       Karena kamu ganteng, saya cinta kamu
·       Karena kamu seksi, saya cinta kamu
·       Karena kamu langsing, saya cinta kamu
·       Karena karakter kamu, saya cinta kamu

2. Filia, adalah kasih sahabat atau kasih sesama teman.
Ini bisa diumpamakan kasih “Supaya“

·       Supaya kamu mengasihi saya, maka saya mengasihimu
·       Supaya kamu baik kepada saya, maka saya baik kepadamu
·       Supaya kamu membantu saya, maka saya membantumu

3. Agape, adalalah kasih Allah, kasih tanpa syarat.
Ini bisa diumpamakan kasih “Meskipun“

·       Meskipun kamu manusia berdosa, Aku tetap mengasihimu
·       Meskipun kamu sering memberontak, Aku tetap mengasihimu
·       Meskipun kamu jahat, Aku tetap mengasihimu

Ulasan :

Dari artikel diatas, kita dapat mengetahui bahwa banyak sekali sumber-sumber yang membahas tentang jenis-jenis cinta, ada jenis cinta menurut Al-Qur’an, jenis cinta menurut Kelly dan jenis cinta (Yunani), itu tergantung kita menafsirkan apa saja jenis cinta.

Dalam kehidupan ini, saya juga mempunyai penafsiran sendiri apa saja jenis cinta itu. Secara sederhana, saya membaginya menjadi beberapa penafsiran yaitu :

1.     1. Cinta kepada Allah SWT, Sang Maha Pencipta
Cinta kepada Allah dapat di perlihatkan dari cara kita berkomunikasi dengan-Nya, dengan cara selalu menjalankan kebaikan dan menjauhi kemungkaran (buruk). Dengan cara sholat 5 waktu, menolong sesama, membaca Al Qur-an.

2.      2. Cinta kepada Nabi Muhammad SAW
Cinta kepada Nabi sangatlah indah. Cinta kepadanya dapat kita lakukan dengan selalu bershalawat kepadanya.

3.      3. Cinta kepada Orangtua
Cinta ini sangatlah mulia. Cinta kepada orangtua dapat kita lakukan dengan selalu menghormati dan menyayangi mereka, membahagiakan mereka, dan selalu mencintai mereka.

4.      4. Cinta kepada orang disekitar kita
Cinta ini biasanya dengan cara menjaga silaturahmi dengan kerabat, saudara, sahabat, tetangga, dll. Cinta ini juga dapat kita lakukan dengan saling menolong antar sesama dan juga menghormati dan menghragai mereka

5.      5. Cinta kepada  lawan jenis
Cinta ini pasti terjadi dikehidupan kita semua. Mencintai dia yang merupakan lawan jenis kita dapat dilakukan dengan cara selalu menyayangi, menghormati, mengasihi dan juga melakukan sesuatu yang dapat membahagiakan dia.

Kamis, 08 Maret 2012

Bangunan Hasil Akulturasi


TUGAS SOFTSKILL ILMU BUDAYA DASAR 2
(MENGANALISA TENTANG STUDI KASUS – BANGUNAN HASIL AKULTURASI)

      Meneropong Akulturasi Budaya Lewat Bangunan Menara Kudus


SUASANA religius yang kental tercipta, percampuran serasi antara arsitektur bangunan sekitar yang menghadirkan suasana 'kota lama', dengan hiruk pikuk pedagang yang menjual dagangan bernuansa Islami. Suasana menjadi semakin sejuk saat bulan Ramadan dan sayup-sayup terdengar suara lantunan ayat-ayat Al Quran, terurai dengan lembut namun memberikan kedamaian bagi siapa saja yang mendengarnya. Suasana itulah yang tercipta saat menapakkan langkah di desa Kauman, kecamatan Kota, kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

Bangunan mirip sebuah menara, yang dibangun dengan tumpukan bata merah, nampak sederhana namun anggun, berdiri kokoh dan tak nampak termakan usia padahal sudah sejak 1549 Masehi atau tahun 956 Hijriah lalu pertama kali didirikan. Masjid Menara Kudus, bangunan bersejarah yang juga merupakan tempat beribadah itu hingga kini masih menampakan pesonanya.

Pada awal mulanya, Masjid ini dinamakan sama dengan nama salah satu masjid di Palestina oleh Ja'far Sodiq (Sunan Kudus), yaitu Al- Aqsa. Beliau juga pernah menempatkan batu yang diperoleh dari Baitul Maqdis, Palestina, sebagai batu pertama pendirian masjid tersebut.

Terbesit rasa aneh dan takjub saat mengamati bangunan Menara Kudus. Arsitektur yang ditampilkannya tidak mencerminkan bangunan masjid pada umumnya. Menara Kudus memakai arsitektur bercorak Hindu Majapahit. Bangunan masjid bila ditilik dari kacamata sejarah merupakan bentuk akulturasi budaya antara unsur Hindu dan Islam.

Pertimbangan memadukan unsur–unsur budaya lama dengan budaya baru dalam arsitektur Islam merupakan wujud adanya akulturasi dalam Islam, khususnya di Jawa. Menara Kudus merupakan salah satu pembauran Kebudayaan Hindu dengan kebudayaan Islam. Agama Islam di Jawa disebarkan dengan proses selektif tanpa kekerasan, sehingga sebagian nilai-nilai lama masih ada tetap diterima untuk dikembangkan.

Kebudayaan hindu telah tertanam dengan erat dalam masyarakat sekitar. Ajaran agama Islam yang masuk tanpa kekerasan sifatnya terbuka terhadap unsur-unsur kebudayaan lama, yang ada sebelum Islam masuk. Karena itulah wujud arsitektur Islam, khususnya arsitektur masjid di Indonesia, banyak dipengaruhi oleh faktor sejarah, latar belakang kebudayaan daerah, faktor lingkungan serta adat istiadat masyarakat setempat.


Ulasan :

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. (www.wikipedia.com)

Artikel diatas merupakan salah satu bukti bahwa adanya akulturasi kebudayaan lewat arsitektur. Di Indonesia, banyak sekali bangunan hasil akulturasi, seperti Klenteng Kwan Sing Bio merupakan akulturasi antara Cina dengan Tuban, Restoran & Bar Hotel Mustika merupakan akulturasi antara Cina dan Jawa, dll.

Jadi menurut saya, Indonesia patut berbangga karena banyaknya bangunan-bangunan hasil akulturasi kebudayaan. Maksudnya, Indonesia dapat menerima berbagai macam budaya-budaya, agama dan kultur dari berbagai negara tetapi dapat menyatukannya dalam sebuah keistimewaan dan kesepadanan dan juga mampu mem-filter-kan apapun yang akan masuk ke Indonesia.

Kamis, 01 Maret 2012

Tipologi Menurut Claudius Galenus


TUGAS SOFTSKILL ILMU BUDAYA DASAR 1

(Menganalisa tipe kepribadian masing-masing berdasarkan tipologi menurut Claudius Galenus (sanguinikus, melankholikus, kholerikus, dan flegmatikus)

Tipologi Menurut Claudius Galenus

Menurut seorang pemikir yunani kuno dan murid Hypocrates (ahli kedokteran) yang bernama Claudius Galenus (129-200) mengadakan tipologi berdasarkan temperamen, yaitu atas dasar cairan-cairan yang terdapat dalam tubuh yaitu ada 4 :

1. Tipe sanguinikus
Orang-orang yang bertipe sanguinikus merupakan orang-orang yang memiliki darah (sangai) banyak dalam tubuhnya. Perasaan dasar (stemming dasar) orang demikian adalah riang dan optimis. Hal-hal yang positif pada mereka antara lain adalah percaya kepada diri sendiri, tidak takut menghadapi masa depan, mudah menyesuaikan diri, gerak dan bicaranya banyak, dan mudah mengambil prakarsa. Sedangakan yang negatifnya, antara lain sifatnya mendatar, perasaanya tidak stabil, kurang konsekuen, hidupnya kurang teratur, dan reaksinya tidak dipikirkan dalam-dalam.

2. Tipe melankholikus
Orang yang mempunyai tipe melankholikus memiliki banyak empedu hitam (melankhole) dalam tubuhnya. Perasaan dasarnya adalah sedih sehingga keadaanya kebalikan dari tipe sanguinikus. Segi negatifnya adalah mereka selalu ketakutan, perasaanya mudah tersentuh, sulit menyesuaikan diri dengan lingkungannya, dan sikapnya kurang bergairah. Segi positifnya adalah berhati-hati dalam tindakannya, konsekuen, mudah menepati janji, dan stabil jiwanya.

3. Tipe kholerikus
Orang yang bertipe kholerikus, dalam tubuhnya banyak terdapat empedu kuning (kholert), dengan perasaan dasarnya selalu merasa kurang puas. Segi-segi negatifnya lebih banyak daripada positifnya antara lain selalu gelisah, mudah emosional, mau menang terus atau menang sendiri, objektivitasnya kurang, kurang punya reserve atas perasaanya sendiri, kurang rasional, dan mudah tersinggung. Segi positifnya, perasaanya hebat dan kuat, kesukaran diatasi dengan energi yang berlebihan dan banyak prakarsa dalam usahanya

4. Tipe flegmatikus
Orang-orang tipe flegmatikus dalam tubuhnya terdapat banyak lendir dengan perasaan dasarnya tenang, netral, dan tidak ada warna perasaannya yang jelas. Segi positifnya, antara lain tidak banyak ketegangan perasaan, mudah merasa memiliki harapan-harapan yang hebat, tidak emosional, tidak mudah terharu, tidak mudah panik, bersikap tertib dan teratur, dan mudah mengampuni. Segi negatifnya, antara lain perasaanya tidak begitu kuat, dingin hati, penyesuaian terhadap lingkungan selalu terlambat, peranannya reaktif atau pasif, menjemukan, dan bersikap agak konservatif.


ULASAN :

Artikel diatas merupakan pembahasan tentang tipologi menurut Claudius Galenus, yang terbagi menjadi 4 macam tipe, yaitu : sanguinikus, melankholikus, kholerikus, dan flegmatikus.
Menurut saya dari keempat tipe tipologi, saya termasuk kedalam tipe yang ke-4. Seseorang dengan tipe flegmatikus, cenderung mudah merasa memiliki harapan-harapan yang hebat, tidak emosional, tidak mudah terharu, tidak mudah panik, bersikap tertib dan teratur, dan mudah mengampuni dan beberapa sifat itu terdapat pada diri saya.
Tetapi dari beberapa sifat positive itu, terdapat pula sifat negative, seperti perasaanya tidak begitu kuat, dingin hati, penyesuaian terhadap lingkungan selalu terlambat, peranannya reaktif atau pasif, menjemukan, dan bersikap agak konservatif.
            Saya sering merasa bahwa memaafkan seseorang akan lebih baik daripada menyimpan dendam yang akan menimbulkan sifat negative lainnya. Saya juga sering berkhayal akan sesuatu yang besar, seperti akan menjadi seorang arsitek yang handal, akan mendirikan sebuah boutique dan salon, dan juga akan mendirikan sebuah yayasan yang terdiri dari beberapa tingkatan pendidikan. Saya
            Tetapi di balik semua sifat positive saya, saya juga memiliki beberapa sifat negative, seperti perasaan yang tidak begitu kuat. Disaat orang lain mempengaruhi saya terhadap sebuah pilihan, saya rela menukarkan pilihan saya sendiri dengan pilihan orang tersebut (pendirian yang mudah goyah). Saya juga seseorang yang mudah sekali terbawa arus dalam bersosialisasi.