
Menurut saya green arsitektur sangat
cocok digunakan di daerah tropis, terkhusus Indonesia. Mengapa? Karena dengan
banyaknya tanaman hijau akan membantu mengurangi global warming. Pepohonan akan
membantu area asap menjadi area asri.
Seperti yang kita ketahui, di
Indonesia terkhusus Ibukota Jakarta dipenuhi bangunan pencakar langit berbahan
kaca, yang saya rasa akan menyumbang global warming secara maksimal. Hanya
sedikit area hutan lindung ataupun pepohonan di pinggiran jalan yang menunjang.
Hal ini berbanding terbalik dengan kondisi polusi udara dan suara yang
dihasilkan oleh kendaran roda dua dan roda empat di Jakarta.

Jika mulai ditatan, mungkin bisa
dimulai dari daerah luar Jakarta seperti Surabaya atau Semarang. Saya rasa
Bandung juga mulai tergrogoti wilayah hijaunya dengan bangunan-bagunan pencakar
langit, padahal kita tahu dulunya Bandung terkenal dengan “Kota Kembang”. Dengan mulai memberlakukan green arsitektur,
dengan itu pula kita memulai kehidupan yang sehat.

“Telah nampak kerusakan di darat dan
di laut disebabkan Karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan
kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali
(ke jalan yang benar).” (QS Ar Ruum : 41)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar